Musim kemarau panjang dirasa memberatkan warga khsusunya di daerah pesisir Gunung Kidul. Turji, warga pesisir pantai selatan
jawa, tepatnya di Ngobaran, Gunung kidul, Yogyakarta sore (22/9) mencari
air bersih untuk kebutuhan sehari-harinya. Air bersih dia dapatkan di
sebuah rembesan air tawar tepat di pantai Ngobaran di sela-sela celah
batu karang. Tidak susah untuk mendapatkannya, cukup dengan menggali
pasir putih sekitar 50 cm dalamnya, agar jerigen airnya bisa masuk untuk
menampung air bersih. Kemudian dengan menggunakan batok kelapa sebagai pengganti gayung, dia isi jerigennya
agar penuh dengan air tawar. Hambatan yang ada ketika mengambil air ini
adalah ketika air laut pasang atau ketika ombak datang, hal itu dapat menyebabkan tergenangnya mata air bersih
tersebut. Dengan mengenakan sandal karet yang dia buat sendiri dari
karet ban bekas, jerigen air di bawa menuju rumahnya yang tak jauh dari
pantai Ngobaran. Tantangan berikutnya ialah melewati bukit terjal untuk
menuju rumahnya.
 |
Turji seskali memandang ke arah laut, mengawasi datangnya ombang yang dapat menggenangi mata air tawar |
 |
Mengisi jerigen kuningnya dengan air tawar. |
 |
Memanfaatkan batok kelapa sebagai pengganti gayung untuk memenuhi jerigen kuningnya. |
 |
Sandal karet buatan sendiri dari karet ban bekas. |
 |
Inilah mata air sumber penghidupan bagi Turji dan warga lainnya di pesisir Gunung Kidul. |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
silakan berkomentar :)