Kisah Seekor Semut Kecil

Sebuah perjuangan seekor semu kecil yang tertangkap oleh kamera pada suatu sore di taman di depan rumah. Semoga berkenan.

Seekor semut terlihat diam tak berdaya

Dalam ketidakberdayaannya, beberapa rekan berjalan di sekitarnya

A Journey

Sudah lam ga nengokin blog ini. Hehehe.. Lagi banyak jalan-jalan soalnya. Jadinya jarang balik ke rumah ini. Apalagi rumah yang di sini. Hihihi

Part of Journey

Ini Ramadhanku, Bagaimana Ramadhanmu (i)

Selamat Menunaikan Ibadah di Bulan Ramadhan 1432 H
(Photo Source : Personal Doc) 

Ramadhan is always wonderful. Akhirnya sudah setengah perjalanan Ramadahn 1432 H kita jalani dengan segala sekelumit pengalaman kita masing-masing. Saya berkhusnudzon apa-apa yang kita lakukan dalam setengah bulan ini penuh rasa pengabdian kepadaNya.

Sepenggal Kisah di Hari Senin bersama Mereka

Senin pagi, tak sempat sahur, tak jadi shoum. Sejurus kenudian terdengar dering sms di E63 merah berbunyi, rupanya si mba yang kemarin kutemui di sebuah masjid kampus termegah di Kota Yogyakarta masih ingin melanjutkan diskusi kemarin, pada intinya mereka ingin mengundang seorang pemain film yang filmnya sempat booming di tahun 2010 lalu. Kubalas dengan sebuah jawaban optimis, dengan maksud supaya tidak melemahkan semangat mereka. Semoga.

Selepas itu kulanjutkan lagi rutinitas di kala libur. Aneh ya, saat hari Senin, di mana orang sibuk-sibuknya memulai pekan, aku masih di rumah, ya di rumah, karena kuliahku memang sengaja dikosongkan di hari Senin. Wajarlah, beberapa rekan sekelasku sudah bapak-bapak, dan jauh dari keluarga. Jadi mereka memanfaatkan waktu untuk bertemu dengan keluarganya. Hehe..

09.23

Setiap Senin, bisa dipastikan aku selalu mengirimkan sms pengingat rutinitas untuk sekedar bersilaturrahim dan bermain-main dengan kamera atau sekedar berbagi foto dan kisah menarik dari foto tersebut. "Yups jam 16.00 di depan Sasana Hinggil Alkid." Begitu sms yang ku kirimkan. Sesaat kemudian ada beberapa sms masuk ke E63 merahku. Sip, beberapa rekan sudah reply, artinya mereka bisa.

Selepas itu kuhabiskan waktu di rumah, beberes rumah. Selesai beberes rumah online sejenak dengan Asus-ku dan bantuan koneksi internet dari provider yang lumayan ngebut di rumahku. Cek email dan cek notifikasi facebook. Sekaligus sekedar negok rumahku di sini dan di sini.

Ekspedisi Negeri Kahyangan (Dieng Plateau)

Hawa dingin menyambut

Pesona alam berkabut berbalut cahaya lembut…

Dataran tinggi Dieng (Dieng Plateau) merupakan salah satu obyek wisata yang eksotis. Betapa tidak, area yang terbagi dalam dua kabupaten (Wonosobo dan Banjarnegara) ini menyuguhkan berbagai macam pesona alam yang indah. Sejauh pandang terlepas, maka nampaklah alam yang berpagar pegunungan, kontur perkebunan yang berbukit dan hawa dingin yang menemani sepanjang perjalanan.

Pegunungan Dieng tertutup kabut

'Tamasya' (baca = kerja) ke Dieng, Banjarnegara

Beberapa waktu yang lalu saya berkesempatan untuk berkunjung ke Banjarnegara. Lokasi yang saya kunjungi berada di sebelah barat Dieng, Wonosobo. Kontur area masih sangat bergelombang dan berbukit-bukit. Suhu udara juga masih tergolong dingin, meskipun di siang hari.

Keperluan saya ke Banjarnegara adalah bergabung dengan Tim Tombo Ati Yogyakarta yang memberikan pengajian tematik pertanian dan layanan kesehatan. Selain itu saya dan rekan-rekan melakukan survey lapangan terkait dengan pelaksanaan Outbond di waktu-waktu mendatang.

Dalam acara di Banjarnegara kemarin, saya bergabung ke dalam tim yang survey lapangan. Tujuan akhir survey lapangan itu berakhir di Kawah Candradimuka. Selama perjalanan, saya menyaksikan warga yang bertani dan berkebun sayuran. Bermacam-macam yang ditanam, mulai dari kentang, kol, daun loncang, dan sebagainya. Dan uniknya, mereka bertani dengan menggunakan penutup badan yang rapat dari kepala hingga kaki karena dinginnya suhu. Berikut foto-foto yang sempat saya abadikan selama perjalanan.

 

Bayangkan, jalanan ini menanjak, mereka masih membawa diesel, selang, 

dan menggendong anaknya

Kenapa Foto ? Karena saya Suka..

Ungkapkan segala cerita dengan sebuah foto. Ya, sebuah foto memang bisa menceritakan banyak hal. Sebuah foto dapat diinterpretasikan menjadi banyak pendapat dari yang melihat sebuah foto.

Saya sudah cukup lama tertarik untuk mengabadikan momen dengan sebuah foto. Saya memang belumlah ahli, seperti Darwis Triadi, ataupun seahli Arbain Rambey.

Seseorang pun bisa berpenghasilan dari foto. Tetapi hal itu bukan utama yang saya cari. Jika demikian, tidak berpenghasilan dari foto, lantas kenapa tertarik dengan foto ? jawaban saya singkat, Karena saya Suka.. :)

Beautiful Red Flower

CANON EOS 1000D, 18-55mm , F5.6, S 1/30s, ISO 400

Siaran Pers PPI Jepang tentang ke-TIDAK PROFESIONAL-an Pemberitaan Media Nasional

Gempa dan Tsunai melanda Jepang. Banyak WNI yang tinggal di Jepang. Hal itu yang kemudian diekspose secara besar-besaran oleh Media Nasional. Namun terkadang berita yang dipublikasikan justru sangat bertentangan dengan kejadian sebenarnya di Jepang, berikut saya sampaikan siaran pers PPI Jepang terkait dengan pemberitaan Media Nasional yang TIDAK PROFESIONAL dalam pemberitaan bencana di Jepang.

source : disini

SIARAN PERS

Pernyataan

Sikap Persatuan Pelajar Indonesia di Jepang (PPI Jepang)

Perihal Pemberitaan Media Nasional yang Tidak Profesional Terkait Bencana di Jepang, Maret 2011

Berkaitan dengan bencana gempa di Perfektur Miyagi, Jepang, berskala 9 Richter yang disusul dengan tsunami dan ancaman radiasi nuklir, kami mahasiswa Indonesia di Jepang sangat menyayangkan berita-berita di beberapa media nasional yang dinilai tidak profesional dalam menyiarkan informasi. Kami mendapati berita-berita tersebut salah dan tidak sesuai dengan fakta sebenarnya di Jepang sehingga mengakibatkan keresahan berlebihan bagi masyarakat dan keluarga di tanah air.