Kamis, 09 September 2010

Idul Fitri : Minal Aidin Wal Faizin atau Taqabbalallahu Minna Wa Minkum ?


Postingan kali ini berkaitan dengan perayaan Idul Fitri 1 Syawal 1431 Hijriyah yang kali ini bertepatan dengan hari Jumat, 10 September 2010 Masehi. Kali ini, saya ingin sedikit sharing tentang ucapan-ucapan yang sering diucapkan orang-orang dalam kaitan Idul Fitri.

Sebagaimana diketahui bersama bahwa Idul Fitri memiliki arti kembali kepada kesucian setelah sebulan lamanya berpuasa. Dalam sumber yang lain menyebutkan bahwa Idul Fitri bermakna kembali berbuka (makan dan minum) setelah sebulan berpuasa. Salim A. Fillah dalam akun twitternya menyampaikan bahwa 'ID memang berarti 'kembali', dengan segala makna yang dicakup oleh kata itu. Semoga kita tak kembali jahat, kembali bejat, kembali maksiat

Tulisan berikut saya share-kan dari sebuah pesan yang masuk ke dalam akun Facebook saya, dari Grup Ahmad Tukiran Maulana seorang da'i keliling yang sering saya jumpai di Masjid Kampus UGM. Berikut tulisannya (dengan perubahan seperlunya)

Ucapan yang tepat dalam memberikan ucapan Idul Fitri sebenarnya BUKAN Minal Aidin Wal Faizin.

Sebelum membahas kata minal aidin wal faizin, mari kita perhatikan dalil-dalil terkait yang membahas tentang ucapan ini:

“Ucapan pada hari raya, di mana sebagian orang mengatakan kepada yang lain jika bertemu setelah shalat Ied : Taqabbalallahu minnaa wa minkum “Artinya : Semoga Allah menerima dari kami dan dari kalian.” Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah [Majmu Al-Fatawa 24/253]

Jubair bin Nufair: “Para sahabat Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bila bertemu pada hari raya, maka berkata sebagian mereka kepada yang lainnya : Taqabbalallahu minnaa wa minka (Semoga Allah menerima dari kami dan darimu).” Al Hafidh Ibnu Hajar dalam Fathul Bari [2/446] Dalam 'Al Mahamiliyat' dengan Isnad yang Hasan

Muhammad bin Ziyad berkata: “Aku pernah bersama Abu Umamah Al Bahili dan selainnya dari kalangan sahabat Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Mereka bila kembali dari shalat Ied berkata sebagiannya kepada sebagian yang lain : 'Taqabbalallahu minnaa wa minka.” (Ibnu Qudamah dalam “Al-Mughni” (2/259)

IMAM AHMAD menyatakan bahwa ini adalah “Isnad hadits Abu Umamah yang Jayyid/Bagus. Beliau menambahkan : “Aku tidak pernah memulai mengucapkan selamat kepada seorangpun, namun bila ada orang yang mendahuluiku mengucapkannya maka aku menjawabnya. Yang demikian itu karena menjawab ucapan selamat bukanlah sunnah yang diperintahkan dan tidak pula dilarang. Barangsiapa mengerjakannya maka baginya ada contoh dan siapa yang meninggalkannya baginya juga ada contoh, wallahu a’lam.” [Al Jauharun Naqi 3/320. Suyuthi dalam 'Al-Hawi: (1/81) : Isnadnya hasan]

Nah, Sahabat. lalu kenapa Minal Aidzin Walfaidzin?
Di kalangan masyarakat dan media televisi berjuta juta muslim di indonesia sering mendengar kata ini digandengkan dengan kata 'Mohon maaf lahir batin' sehingga kurang lebih begini:

“MINAL AIDIN WAL FAIZIN - MOHON MAAF LAHIR DAN BATIN”,

Seakan akan (mungkin yang mengucapkan) menganggap bahwa Minal Aidin Wal Faizin Ini berarti Mohon Maaf Lahir dan Batin..Benarkah begitu? Coba perhatikan dan analisa sendiri jika dua frase itu diartikan secara menyeluruh dalam bahasa indonesia yg benar:

Dalam penerjemahan makna frase Minal Aidin Wal Faizin dalam bahasa Arab adalah sebagai berikut:
1. Min, Artinya “termasuk”.
2. Al-aidin, Artinya”orang-orang yang kembali”
3. Wa, Artinya “dan”
4. Al-faizin, Artinya “ menang”.

Jadi makna "Minal Aidin Wal Faizin" jika dipaksakan diterjemahkan kedalam kai'dah tatabahasa Arab - Indonesia yg benar adalah “Termasuk dari orang-orang yang kembali (dari perjuangan ramadhan) sebagai orang yang menang”.

Dalam budaya Arab, ucapan yang disampaikan ketika menyambut hari Idul Fitri (yang mengikuti teladan nabi Muhammad Saw) adalah "Taqabbalallahu minna waminkum", kemudian menurut riwayat, ucapan nabi ini ditambahkan oleh orang-orang yang dekat dengan zaman Nabi dengan kata-kata "Shiyamana wa Shiyamakum", yang artinya puasaku dan puasamu, sehingga kalimat lengkapnya menjadi "Taqabbalallahuminna wa minkum, Shiyamana wa Shiyamakum" (Semoga Alloh menerima amalan puasa saya dan kamu).

Dari Riwayat tersebut dan seperti keterangan keterangan yang dipaparkan, yang benar adalah dari “Taqabbalallahu… sampai … shiyamakum”. tidak satupun menyatakan ada istilah Minal Aizin wal Faidzin. Atau Tanpa minal Aidin wal faidzin.

Jadi mengucapkan Minal Aidin wal Faizin, jika kita mengucapkannya dengan niat ingin mencontoh kebiasaan Rosulullah/Ittiba’qauly, jatuhnya bisa menjadi bid’ah, tapi kalau niatnya hanya untuk “Ingin mendoakan sesama Saudara seiman”, Insya Allah, tidak salah dan bahkan hal yang baik.

Adapun jika ingin menambahkan bisa saja ditambahkan diakhir kalimat, agar secara harfiyah aja serasi menjadi : ”Taqabbalallahu minna wa minkum, Shiyamana wa Shiyamakum. Ja’alanallaahu Minal Aidin wal Faizin”

Artinya, “Semoga Allah menerima amal-amal kami dan kamu, Puasa kami dan kamu. Dan semoga Allah menjadikan kami dan kamu termasuk dari orang-orang yang kembali (dari perjuangan Ramadhan) sebagai orang yang menang.”

Ja’alanallaahu : Berarti "Semoga Allah menjadikan kita".. sebagai tambahan untuk melengkapi, Minal Aidin wal Faizin yg mengambang tadi..

Sekedar tambahan, bagaimana jika kita ingin mengucapkan “mohon maaf lahir dan batin” dalam bahasa arab benar? Salah satunya adalah “As-alukal afwan zahiran wa bathina." Atau "Kullu aam wa antum bikhair", yang berarti semoga sepanjang tahun Anda dalam keadaan baik-baik “, dan, sekali lagi Bukan Minal Aidin wal Faizin” karena kata ini bukan berarti Kalimat permintaan Maaf. Mungkin hanya sebuah do'a yg tidak utuh.

Wallahu a'lam, jika ada kesalahan datangnya dari kurangnya ilmu saya (yang me-reshare artikel ini). Jika ada benarnya datangnya dari Allah Swt semata.

4 komentar:

  1. taqoballohu minna wa minkum
    wa ja'alna minal aidin walfaizin...
    senangnnyaa,..udah ngumpul disana..
    besok jadi lebaran nih?? ketupatnya kirim2 sini ya.

    BalasHapus
  2. terima kasih atas penjelasaannya ... :) :) :)

    BalasHapus
  3. ‘IED MUBARAK,
    TAQABBALALLAHU MINNAA WA MINKUM,
    jA’ALANALLAAHU WA IYYAKUM MINAL ‘AA-IDIN WAL FAA-IZIIN WAL MAQBULIN

    afwan untuk khilaf dan salah yang pernah dan mungkin akan ane torehkan

    *mangstab share ilmunya

    BalasHapus
  4. siip mantabs ^^ taqabbal yaa kariim..

    BalasHapus

silakan berkomentar :)