Senin, 15 Agustus 2011

Ini Ramadhanku, Bagaimana Ramadhanmu (i)

Selamat Menunaikan Ibadah di Bulan Ramadhan 1432 H
(Photo Source : Personal Doc) 
Ramadhan is always wonderful. Akhirnya sudah setengah perjalanan Ramadahn 1432 H kita jalani dengan segala sekelumit pengalaman kita masing-masing. Saya berkhusnudzon apa-apa yang kita lakukan dalam setengah bulan ini penuh rasa pengabdian kepadaNya.

Ramadhan kali ini cukup berbeda dengan Ramadhan sebelumnya. Sebenarnya ada kesamaan juga sih, di mana Ramadhan kali ini sebagiannya saya jalani di luar daerah asal saya, Yogyakarta. Ramadhan tahun 2008 atau bertepatan dengan Ramadhan 1429 H saya jalani di Bumi Lambung Mangkurat, Kalimantan Selatan. Pada tahun tersebut saya berstatus sebagai kuli cangkul batubara dtepatnya di Jorong, kabupaten Tanah Laut, Propinsi Kalimantan Selatan. Cukup menarik pengalaman pertama berpuasa di daerah lain. Meski tetap berpuasa, pekerjaan tetap tidak bisa ditinggalkan, tetap berpanas ria di bawah teriknya mentari. Yang asyik adalah saat belanja Wadai untuk buka puasa (kue-kue yang katanya hanya ada saat Ramadhan saja) di Pasar Wadai Pelaihari dan Pasar Wadai Banjarmasin (dekat Sungai Martapura, Banjarmasin) juga Pasar Wadai di Sungai Danau (kabupaten Tanah Bumbu)


Saat di Kalimantan, panas tetap bekerja *guess who*
(Photo Source : Personal Doc) 
Pun juga dengan Ramadhan setelahnya, saya jalani tidak di Yogyakarta, tetapi di Ibukota negara Indonesia, Jakarta. Tepat beberapa bulan sebelum Ramadhan saya memutuskan pindah domisili ke Jakarta karena alasan pekerjaan. Ramadhan 1430 H saya jalani di daerah Mampang Prapatan, Jakarta Selatan. Menariknya selama Ramadhan di Jakarta saya ikuti Shalat Tarawih di Masjid Al Hikmah, Bangka-Jakarta Selatan. Shalat Tarawih di Al Hikmah dilaksanakan sebanyak 8 rakaat tarawih + 3 rakaat witir, di mana selama satu malam shalat tersebut dibaca 1 Juz Al Qur'an, kadang lebih. Terutama pada 10 hari terakhir Ramadhan, di mana banyak orang juga ber-i'tikaf di sana. Selama masa i'tikaf pada saat tarawih dibaca 1,5 Juz Al Qur'an, dan pada tengah malam hingga sahur didirikan Qiyamullail dengan membaca 3-4 Juz Al Qur'an pada 8 rakaat Qiyamullailnya.

Masjid Al Hikmah di Jl. Bangka Raya - Jakarta Selatan
(Photo source : di sini )
Ramadhan tahun lalu adalah Ramadhan terakhir saya di Jakarta, pasalnya dalam 10 hari terakhir Ramadhan saya memutuskan diri untuk kembali ke daerah asal, yaitu Yogyakarta karena melanjutkan studi saya. Dan akhirnya saya pun berjumpa dengan Ramadhan tahun ini yang berbeda dari sebelumnya, di mana sebelumnnya saya berpuasa di negeri sendiri, tetapi sekarang saya berpuasa di negeri orang.

Pada 7 Ramadhan saya berangkat menuju Jepang dengan terlebih dahulu Transit di Kuala Lumpur. Tak tanggung-tanggung, transitnya selama 8 jam. Akhirnya saya nak pusing-pusing KL City dan berbuka puasa di Masjid Negara Malaysia.

Tempat Berbuka Puasa hari ke-7
(Photo Source : Personal Doc)

(bersambung)

5 komentar:

  1. banyak yang dikunjungi, banyak pengalaman..
    semoga Ramadhannya berkah.

    BalasHapus
  2. aamiin.. insya Allah..
    wa iyyakum

    BalasHapus
  3. Ditunggu kelanjutan sharing ceritanya ya akhi :)

    BalasHapus
  4. Gaung Ramadhan di Jakarta lebih berasa dibandingkan jogja (yg mnrutku juga udah berasa)...senang rasanya di sana sini masjid semarak, kantong2 infak sedekah berjumlah jutaan...

    tapi dari hasil diskusi dengan mas anas, bisa jadi gema ramadhan jakarta ini begitu kerasa karena pada hari-hari biasanya, nuansa ibadah nya cukup jarang terlihat, hehe

    tapi bisa aja ak salah, yg jelas ramdhan di jakarta TOP banget, dan semoga hari2 setelah ramadhan lebih top lagi!

    BalasHapus
  5. @iman : Insya Allah, tunggu ya..

    @wiwien : exactly right.. aamiin...

    BalasHapus

silakan berkomentar :)